Rabu, 10 Oktober 2012

Pengertian Komunikasi

DEFINISI
Istilah komunikasi berasal dari kata LatinCommunicare atau Communisyang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut  menjadi miliknya.
Beberapa definisi komunikasi adalah:

Komunikasi Massa


Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi Massa – salah satu jenis komunikasi, selain Komunikasi Intrapersonal, Komunikasi Interpersonal, Komunikasi Kelompok, dan Komunikasi Organisasi.

Teori Komunikasi Massa

Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.

Cultivation Theory ( Teori Kultivasi)

Teori kultivasi (Cultivation Theory) pertama kali dikenalkan oleh Prof.George Gerbner ketika dia menjadi dekan di sebuah Universitas, pada awalnya dia melakukan sebuah penelitian tentang “Indikator Budaya”  pada pertengahan tahun 60 an untuk mempelajari tentang pengaruh menonton televise.

Teori Jarum Suntik

Terori jarum sunti kinisangat berpengaruh besar dalam kehidupan media padazamannya.Pasalnya teori yang di anggap tidak lazim ini malah menjadi teori yang menggemparkan Indonesia.Teorinyabegini sang kemonikator di ibaratkanpendorong di suntikan. Pesan yang di sampaikan adalah suntikan itu sendiri. Pasti berpengaruh pada yang menerima suntikan tersebut, tampa terkecuali, yaituefek yang sangat besar yang dapat merubah pemahaman mereka. Dan ada juga menyebutkan teori peluru, sebenarnya sama, bedanya terpadat bentuk pengirimanya saja. Teori peluru di ibaratkan sebagai peluru sedangkan teori jarum suntik di ibarakan sebagai jarum suntik.

Teknik Propaganda


1. Name Calling, teknik memberikan label buruk pada sesuatu gagasan/orang/lembaga supaya sasaran tidak menyukai atau menolaknya.
2. Glittering Generality, teknik menghubungkan sesuatu dengan ‘kata yang baik’ dipakai untuk membuat sasaran menerima dan menyetujui sesuatu tanpa memeriksa bukti-bukti.
3. Transfer, teknik membawa otoritas, dukungan, gengsi dari sesuatu yang dihargai dan disanjung kepada sesuatu yang lain agar sesuatu yang lain itu lebih dapat diterima.
4. Testimoni (kesaksian), teknik memberi kesempatan pada orang-orang yang mengagumi atau membenci untuk mengatakan bahwa sebuah gagasan atau program atau produk atau seseorang itu baik atau buruk.
5. Plain Folks, teknik propaganda yang dipakai pembicara propaganda dalam upaya meyakinkan sasaran bahwa dia dan gagasan-gagasannya adalah bagus karena mereka adalah bagian dari ‘rakyat’.
6. Card Staking, meliputi pemilihan dan pemanfaatan fakta atau kebohongan, ilustrasi atau penyimpangan, dan pernyataan-pernyataan logis atau tidak logis untuk memberikan kasus terbaik atau terburuk pada suatu gagasan, program, orang, atau produk. Teknik ini memilih argument atau bukti yang mendukung sebuah posisi dan mengabaikan hal-hal yang mendukung posisi itu. Argument-argumen yang dipilih bisa benar atau salah.
7. Bandwagon, teknik ini digunakan dalam rangka meyakinkan kepada sasaran bahwa semua anggota suatu kelompok (di mana sasaran menjadi anggotanya) menerima programnya, dan oleh karena itu sasaran harus mengikuti kelompok dan segera menggabungkan diri pada kelompok

Tokoh Komunikasi



1. Harold Lasswell.
 Harold Dwight Lasswell dilahirkan di Donnellson, Illinois, ia merupakan anak dari seorang pendeta Presbiterian dan guru sekolah, yang terlahir pada 13 Februari 1902. Ia belajar di Universitas Chicago pada umur 16 tahun dan lulus pada 1922. Ia menerima gelar doktor dari institusi yang sama pada tahun 1926, disertasinya, Teknik Propaganda dalam Perang Dunia (1927) diakui sebagai studi terkemuka pada bidang teori komunikasi. Di Chicago, ia belajar di bawah Charles Merriam, yang pertama kali mengemukakan pemahaman perilaku politik. Dia juga belajar di Universitas London, Jenewa, Paris, dan Berlin. Di Berlin ia belajar bersama Sigmund Freud, dengan pendekatan psikologis untuk ilmu politik.