Kamis, 28 Juni 2012

DEFINISI SISTEM PERS



1.    Apakah yang dimaksud system pers? System pers adalah sebuah kolaborasi antara beberapa variable terkait untuk menghasilkan sebuah pemberitaan yang kredibel. Diantaranya adalah ideology, politik, ekonomi, social dan budaya. Formulasi dari beberapa variabel yang tidak berimbang berpengaruh pada kualitas pemberitaan yang ada. Contoh : jika sebuah system pers dominan kepentingan politiknya, maka berita yang disajikanpun akan dipenuhi dengan kepentingan - kepentingan Politik. Demikian juga jika didominasi unsure lainya.

2.    System selalu berawal dari input dan berkahir dengan output, sebab pada dasarnya system berfungsi untuk mengola input sesuai yang diinginkan :

3.    Bagaimana melakukan comparing pers system? Ada dua hal ketika akan membandingkan system pers yang berlaku di sebuah Negara dengan Negara lainnya. Pertama bisa di liat dari structural formation of the pres s(struktur kerja di sebuah media dan posisi pers di tengah sebuah negara) atau dilihat dari its role in causal inference (peranan pers dalam sebuah masyarakat maupun pemerintahan)

4.    Mengapa memahami system pers di sebuah Negara di pandang penting?. Beberapa keuntungan ketika memahami system pers yang berlaku dalam sebuah negara :

  • Tidak ada system pers yang ideal di dunia ini, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga dengan memandingkan satu dengan yang lain, akan ditemukan sebuah formula sistem pers yang ideal, dan akan saling melengkapi satu dengan yang lain
  • Jika anda seorang jurnalis, maka anda tidak terjebak dalam sebuah hukum dan etik pers di sebuah Negara. Karena pada hakekatnya perbedaan system pers berimbas pada perbedaan hukum media yang berlaku.
  • Jika anda seorang pengambil kebijakan dalam sebuah Negara, maka dalam memutus kebijakan tidak akan menjadi blunder bagi anda sendiri.

5.  Masing – masing Negara memiliki system pers yang berbeda – beda, hal ini disebabkan perbedaan demografi dan profil masyarakatnya yang berbeda pula. Pandangan lama tentang system pers yang ada di Indonesia sebagaimana yang diketahui adalah : pers otoritarian, liberal, social responsibility, dan totaliraian (comunist). Oleh beberapa akademisi empat teori pers ini dipandang tidak lagi relevan dengan perkembangan pers yang ada saat ini, maka beberapa akademisi menawarkan tiga model pers yang berbeda, yaitu :Polarized Pluralist Model, Democratic Corporatist Model, dan Liberal Model


Tidak ada komentar:

Posting Komentar