Sabtu, 11 Mei 2013

Cinta dan Kesetiaan



Kemiskinan terbesar zaman sekarang adalah miskin cinta.
Ketidaksetiaan adalah mode baru yang sangat berbahaya.
Dengan demikian, proses pembubaran kehidupan perkawinan dirintis.
Ikatan kehidupan yang erat dan alamiah memasuki awal kehancuran.
Gejala itu sudah terbukti dalam kehancuran banyak perkawinan dan keluarga.


Tetapi perkawinan dan keluarga tak boleh dijadikan puing-puing.
Masyarakat akan mati, bila keluarga-keluarga terpecah belah.
Sering terlihat jelas dalam kehidupan anak . ,
Juga bila orang tua berusaha memberikan yang terbaik baginya.
Setiap anak adalah satu tanda persatuan dan ikatan yang, hidup antara dua insan.
Dalam si anak tertulis sejarah kehidupan ibu dan bapak untuk selama-lamanya.
Dan anak itupun akan sangat menderita, bila perkawinan dirusakkan.

Cinta dan kesetiaan harus direnungkan secara baru,
sebab di sana tergantung kebahagiaan banyak orang.
Cinta tanpa kesetiaan adalah tipuan belaka.
Hanya persatuan dan ikatan tubuh semata, tidak akan bertahan.
persatuan itu mengandung arti penting, hanya bila di antaranya bertumbuh satu persatuan dan kesatuan dalam cinta kasih antara hati dan jiwa.

Cinta dan kesetiaan hendaknya dibangun teguh di tengah-tengah suatu kebudayaan hati, yang tidak bisa begitu saja diabaikan,
melainkan harus dipelihara dan dibudayakan. Keduanya sangat berharga.
Cinta dan kesetiaan adalah buah pohon yang sering bisa disamakan dengan sebuah salib. Buahnya matang perlahan-lahan di bawah sinar matahari dan hujan,
dalam badai dan angin.
Tapi sekali cinta dan kesetiaan itu matang,
maka hidup bersama pun menjadi pesta.
Cinta dan kesetiaan adalah kunci untuk rumah.
Di dalamnya Anda merasa aman dan pasti.
Di dalamnya berdenyut sebuah nadi,
di sana Ancla diterima dengan tangan terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar