Selasa, 04 April 2017

Rahasia dan Dahsyatnya Puasa Nabi Daud



Sosok Nabi Daud memang digambar sebagai Nabi yang cerdas dan cenderung memiliki kekuatan-kekuatan mukjizat.
Maka tidak heran kemudian puasa Nabi Daud pun sangat populer. Itu terlihat dari anjuran Nabi Muhammad SAW dalam hadist-nya.
Tentunya dibalik anjuran ini sangat banyak faedah dan manfaat yang didapatkan. Baik itu untuk kesehatan baik jasmani maupun rohani.
Disamping mendapatkan amal yang berlipat bagi Umat Islam yang menjalankannya. Tidak ada kata lain selain dahsyatnya manfaat puasa Nabi Daud.
Berikut ini pengalaman pribadi dari Menchana, yang dituturkannya dalam blog:www.puasadaud.org yang diposting pada 23 Januari.

Dia awalnya sempat tidak percaya bila dengan berpuasa Daud maka meningkatkan etos kerja seseorang yang melakukannya hingga kemudian ia laksanakan dan merasakan manfaatnya.
"Saya tidak mengambil pengamatan pada orang lain, tapi yang utama adalah pada diri saya pribadi," ujarnya.
"Memang, untuk masa awal berpuasa ada kesan orang yang berpuasa Daud terlihat sayu, lemas dan inginnya selalu bermalas-malasan. Hal ini bisa saja terjadi pada masa awal siapapun yang berpuasa Daud, namun cobalah rasakan sendiri ketika istiqomah dan mulai terasa betapa tenaga entah seakan bertambah berlipat, badan terasa ringan, dan kadang ide kreatif banyak bermunculan."
"Pembuktian pada diri saya sendiri, saya bukan berlatar belakang pendidikan tehnik sipil atau bangunan, namun begitu tiba-tiba karena izin Allah saya merenovasi rumah sendiri mulai dari pengurugan, ngayak pasir, ngaduk semen, pemasangan lantai dan dinding keramik tanpa pernah saya belajar pada orang lain dan ini saya lakukan dengan jam kerja yang luar biasa."
"Siang hari terkadang saya di bengkel las dan perakitan mainan anak dan setelah isya saya mulai bergumul dengan semen dan pasir terkadang hingga menjelang subuh, tentu hal ini membutuhkan tenaga yang luar biasa besar. Namun, sepertinya itu ringan dikerjakan.  Semoga ini tetap menjadi penyemangat saya pribadi dan untuk adik-adik saya yang mulai berpuasa Daud."
Hal serupa juga terungkap Ustazd KH Hendra Zainuddin MPd.I dalam bukunya puasa Keajaiban dan Kedahsyatan Puasa Nabi Daud bahwa, banyak manfaat yang dahsyat dari Puasa Nabi Daud. Karena menjalankan ibadah ini juga banyak godaannya. Karena sehari puasa sehari tidak.
Suasananya berbeda ketika berpuasa di Bulan Ramadan, karena suasana Ramadan memang menimbulkan kekuatan dan kebiasaan bagi umat Islam, di mana semua berpuasa, dan cenderung semua kegiatan melakukan penghormatan di bulan puasa.
"Tetapi beda ketika puasa Nabi Daud, karena akan banyak hal yang harus kita hadapi dalam sehari-hari, karena mungkin kita sendiri yang berpuasa, sementara orang lain atau orang disekitar kita dan teman-teman dekat kita tidak berpuasa," ujar Hendra.
Namun jika mampu menjalankannya maka rasakan kedahsyatannya dan serta beberapa manfaatnya.
Jika dikutif dari manfaat.co.id, ada beberapa manfaat diantaranya
1. Menjaga dari maksiat
Puasa adalah benteng paling kuat menjaga kita dari segala maksiat. Dengan puasa, kita selalu mawas diri, waspada, dan selalu ingat kepada Allah.
2. Kesehatan
- Mencegah resiko penyakit jantung, karena dengan puasa, maka bagian dari pencernaan kita akan istirahat, kita pun sejak sahur tidak mengonsumsi makanan sembarangan yang menganggu metebolisme terutama kerja jantung.
- Untuk kecantikan kulit, karena puasa bisa berguna untuk menjadikan kulit lebih terlihat segar, sehat, lembut dan berseri alami.
Hal ini dikarenakan , ketika berpuasa tubuh akan mengalami metabolisme yang tinggi, dan ketika ini terjadi setiap organ dalam tubuh akan mempunyai cadangan energi, ketika berpuasa tentunya energi tersebut akan dikeluarkan sehingga mampu menciptakan rasa lega pada organ-organ penyimpanan tersebut.
3. Menambah pengetahuan
Yang terkahir adalah aspek pengetahuan , Janji Allah akan memberikan pengetahuan yang tidak diduga-duga kepada orang yang melaksanakan puasa Daud.
Seluruh pengetahuan berasal dari Allah, dan beruntunglah bagi mereka yang melaksanakan puasa Daud, karena Allah akan menganugerahkan ilmu yang istimewa kepadanya.
Hal ini dikarenakan asumsinya dalam proses menjalankan Puasa Daud, secara waktu luang tidak akan tersia-sia dimana kita nantinya akan berusaha mengisi waktu luang, seperti membaca buku, bermain game atau selainnya yang lebih bermanfaat.
Dalam hadit pun sudah disebutkan Yakni:
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa ia telah menikahi wanita dari Quraisy, namun ia tidaklah mendatanginya (menyetubuhinya) karena sibuk puasa dan shalat (malam). Lalu ia menceritakan hal ini kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda, “Berpuasalah setiap bulannya selama tiga hari”. “Aku mampu lebih daripada itu”, jawabnya.
Lalu ia terus menjawab yang sama sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan padanya, “Puasalah sehari dan tidak berpuasa sehari”. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berkata padanya, “Khatamkanlah Al Qur’an dalam sebulan sekali”. “Aku mampu lebih daripada itu”, jawabnya.
Kalau begitu kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Khatamkanlah Al Qur’an setiap 15 hari”. “Aku mampu lebih daripada itu”, jawabnya. Kalau begitu kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Khatamkanlah Al Qur’an setiap 7 hari”.
Lalu ia terus menjawab yang sama sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Khatamkanlah setiap 3 hari”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Ingatlah setiap amalan itu ada masa semangatnya.
Siapa yang semangatnya dalam koridor ajaranku, maka ia sungguh beruntung. Namun siapa yang sampai futur (malas) hingga keluar dari ajaranku, maka dialah yang binasa” (HR. Ahmad 2: 188. Sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim, demikian kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
Kemudian dijelas pula
Dalam riwayat lain disebutkan,
“Tidak ada puasa yang lebih afdhol dari puasa Daud. Puasa Daud berarti sudah berpuasa separuh tahun karena sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.” (HR. Bukhari no. 6277 dan Muslim no. 1159).
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah berkata, “Hadits di atas secara tegas menunjukkan bahwa puasa Daud adalah sebaik-baiknya puasa. Bahkan puasa Daud lebih utama daripada puasa sepanjang tahun.
Namun puasa Daud ini dilakukan oleh orang yang mampu dan tidak sampai melalaikan orang yang melakukan puasa ini dari perkara yang lebih penting. Dalam riwayat lain disebutkan,
“Jangan sampai lari ketika menemui kesulitan” (HR. Bukhari no. 1977 dan Muslim no. 1159). Maksudnya adalah jangan sampai puasa Daud melalaikan dari perkara yang wajib seperti jihad.” (Syarh ‘Umdatil Ahkam, hal. 361).
Maka bagi umat Muslim rasakan kedahsyatan Puasa Nabi Daud, dengan manfaatnya bagi dari sisi rohani, kesehatan dan merupakan amal ibadah bagi kita. Tentunya tidak meninggalkan hal-hal yang telah diwajibkan bagi Umat Islam.
Dalam bukunya, Keajaiban dan Kedahsyatan Puasa Nabi Daud dijelaskan Hendra Zainuddin secara gamblang. Pimpinan Pondok Aulia Cendiki ini mengatakan, dilihat dari fungsional dan waktu pelaksanaannya, puasa Daud sangat cocok dan baik diterapkan pada kehidupan modern.
Di mana segala sesuatu sulit diramalkan, karena kondisi begitu cepat berubah sewaktu-waktu. Makan dan minuman serba instan (junk food). Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi membuat segala sesuatu menjadi sangat dekat, dan dunia terasa sempit.
Jika Puasa Daud dikerjakan secara istiqimah lagi mudawamah, maka kemaksiatan akan tercegah dengan sendirinya. Kebiasaan buruk yang sebelumnya dikerjakan setiap hari akan teratasi dengan dikerjakannya puasa Daud, yang sehari puasa sehari tidak.
Ketika Puasa ini telah menjadi tradisi, maka akan memiliki kekuatan menomorsatukan Allah SWT, kejujuran, dan keikhlasan. Sehingga darinya terbentuk pribadi yang jauh lebih tenang, emosionalnya stabil, nafsu perut dan birahinya terkendali, dan hatinya tercerahkan dengan kesadaran bahwa Allah SWT selalu mengawasi.
Untuk itu, sudah saatnya puasa sunnah Daud dipahami dan diamalkan dengan pola out bond ruhaniah. Sehingga hasilnya benar-benar optimal, yakni melahirkan manusia mulia, tidak mudah mengeluh, dan tidak putus asa untuk terus berusaha berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar