Rabu, 10 Oktober 2012

Cultivation Theory ( Teori Kultivasi)

Teori kultivasi (Cultivation Theory) pertama kali dikenalkan oleh Prof.George Gerbner ketika dia menjadi dekan di sebuah Universitas, pada awalnya dia melakukan sebuah penelitian tentang “Indikator Budaya”  pada pertengahan tahun 60 an untuk mempelajari tentang pengaruh menonton televise.
 
                Teori ini adalah televise adalah menjadi media atau alat utama dimana para penonton televisi belajar tentang masyarakat dan kultur di lingkungannya. Persepsi apa yang terjadi di benak penonton tentang budaya dan kultur itu tergantung oleh televisi. Ini artinya melalui kontak penonton dengan televisi mereka belajar tentang apa itu budaya dan kultur orang lain.
                Teori kultivasi ini dalam pengembangannya lebih menfokuskan kajiannya kepada televisi dan audiens. Khususnya pada tema – tema kekerasan pada televisi. Akan tetapi dalam perkembangannya teori tersebut juga bisa dilakukan di luar kekerasan pada televisi saja.  Misalkan terjadi pada orang pecandu sinetron di televisi. Contohnya saja sebuah sinetron yang memakai bahasa yang sering disebut oleh anak muda sekarang yaitu Bahasa Gaul. Oleh karena iti sedikit demi sedikit masyarakat yang sangat pencandu dalam sebuah film sinetron akan terpengaruh oleh apa yang telah di perankan oleh si bintang sinetron tersebut. Para pecandu tersebut berpikiran bahwa sesuatu kejadian dalam sinetron itu adalah seperti apa yang telah di rasakannya di dalam kehidupan nyata.
                Contoh lainnya lagi di dalam sinetron tersebut terjadi sebuah konflik rumah tangga yang akhir atau ending dalam cerita tersebut adalah perceraian. Oleh masyarakat yang sangat pecandu dalam sebuah sinetron itu di banding kan dengan kehidupan yang nyata. Pendapat tentang pecandu itu memang tidak salah tetapi dia terlalu menggenerasi ke semua lapisan, termasuk pada lapisan yang belum seharusnya mengetahui apa itu perceraian malah sudah mengetahiunya.
                Gebner berbendapat bahwa media masa menanamkan sikap atau nilai tertentu. Dengan kata lain media mempengaruhi penonton dan masing- masing penonton itu menyakininnya. Itu lah si penontong yang pecandu.
                Jadi intinya adalah teori kultivasi ini menekankan bahwak media masa merupakan agen sosialisasi yang dan menyelidiki tentang apakah si penonton  televisi itu lebih mempercanyai apa yang terjadi dalam sinetron itu apa lebih mepercayai apa yang telah terjadi sebenarnya di kalanganan mereka itu sendiri.
               Televisi sebagaimana yang telah disampaikan oleh Gerbner, di anggan sebagai pedomasi dalam kehidupan sehari hari, contohnya lagi jika kita mentong acara tentang criminal, akan terlihat tingkat kriminalitas di Indonesia. Begitu juga dengan acaranya yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar